life, coding, and stuff

20 October 2013

Brainstorming Game MGDW 5


Kami akhirnya rapat dan membahas game yang akan kami buat.

Awalnya, saya memberi saran kalau buat sebuah game yang kira-kira possible dibuat dalam waktu 1 bulan. (Deadline MGDW 5 bulan Desember).

Saya menyarankan membuat game platformer, karena banyak gampang dipahami, banyak tutorial dan  cukup seru untuk dimainkan.

Kami setuju, lalu kami mulai mencari tema / setting game kami.

Tak disangka, sudah hampir 2 jam berlalu, dan tak seorangun dari kami yang dapat ide mengenai tema gamenya, lalau tiba-tia salah seorang teman setim saya nyeletuk...

16 October 2013

MGDW 5


Beberapa hari yg lalu saya menemukan sebuah poster menempel di papan informasi jurusan saya. Poster itu menarik perhatian karena gambar dan desain yang mencolok dan berbeda dibandingkan poster lainnya. Seperti ini poster tersebut :



Saya langsung mengontak tim saya dan menyampaikan ide untuk ikut kompetisi ini sekalian untuk mengetes kemampuan tim kami sebelum menghadapi Imagine Cup.

Kami memutuskan untuk mendiskusikannya lagi akhir pekan ini

10 October 2013

Tim itu bernama Team Oxygen


Satu minggu sejak saya diajak untuk membuat game oleh teman saya.

Kami sudah memutuskan untuk menggunakan jangka waktu itu untuk mencari ide game yang mungkin nanatinya akan kami buat untuk ImagineCup.

Kami juga sudah punya tempat di Lab. Pengembangan Game (GameDev), namun dengan syarat harus bergantian dengan tim lain.

Saya hampir lupa tugas itu, dan saya datang pada pertemuan yang dijanjikan tanpa ide satupun dikepala.
Waktu dua teman saya datang ke Lab. GameDev, kami pun mulai membahas.

01 October 2013

Kembalinya dua kata yang sempat hilang



"Bikin Game".

Entah kapan terakhir kali saya merasa bergairah mendengar dua kata itu.

Sebelum ini, "bikin game" adalah  sesuatu yang mengingatkan saya akan kebodohan saya. Ke-ego-an saya. Cerita tentang seorang mahasiswa ambisius yang ingin membuat sesuatu yang luar biasa secara instan.

Saya terus terang merasa tidak enak mendengar dua kata tersebut. Tetapi memang, sejak semester lalu. "Bikin Game" telah menyebabkan saya membuat salah satu teman terbaik saya putus asa.

Setelah kami membuat tim beranggotakan dua orang, kami mulai membuat game untuk diikutkan berbagai kompetisi. Namun sayang, keberuntungan  tidak  belum berpihak pada kami. Tidak ada satupun dari karya yang kami buat menang, atau setidaknya lolos. Keputusasaan mulai melanda kami. Dan pada akhirnya rekan setim saya meninggalkan kegiatan ini. Sedangkan saya? well saya tidak terlalu mengerti. Antara saya belum menyerah atau terlalu naif.

Beberapa bulan sejak teman saya meninggalkan tim, saya hampir tidak melakukan hal apapun yang berhubugan dengan "bikin game", bahkan main game pun tidak. Saya mulai  meniggalkan kebiasaan nonton anime. Kemudian mulai berolahraga rutin setiap hari (yang mana jarang saya lakukan saat sedang aktif di tim). Dan yang terpenting, saya mulai mengejar ketertinggalan saya di akademik akibat kegiatan "bikib game" ini.

Yang tertanam di pikiran saya waktu itu hanya : "Jadi mahasiswa Teknik Informatika yang baik. Gak usah nglakuin yang aneh-aneh. Fokus akademik. Lulus jadi pegawai teladan. Orangtua senang. bla...bla..bla..."

Intinya, saya hampir tidak memikirkan lagi dengan apa yang namanya "bikin game".

Hingga hari itu datang.

Popular Posts